Kamis, 29 Desember 2011

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

   RINGKASAN EKSEKUTIF

       RISCA BERNADETTA NOVIYANTI. 2008. Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan : Studi Kasus pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Di bawah bimbingan HERMANTO SIREGAR dan DJONI TANOPRUWITO.

       Pesatnya perkembangan industri di era globalisasi ini tidak hanya menimbulkan dampak positif, melainkan juga menimbulkan dampak negatif. Dampak positif yang ditimbulkan adalah peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, sementara dampak negatifnya adalah timbulnya berbagai permasalahan sosial. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu masalah yang sudah sering kita dengar dan kita lihat sehari - hari. Hal penting yang perlu disadari oleh perusahaan adalah fakta bahwa eksistensi perusahaan tidak terlepas dari dukungan masyarakat, sehingga sangat ironis jika aktivitas bisnis perusahaan justru merugikan masyarakat. Untuk itu, berbagai permasalahan sosial yang timbul akibat pesatnya pembangunan industri memerlukan perhatian besar dan penanganan khusus dari perusahaan - perusahaan industri yang menjalankan aktivitas bisnisnya di tengah lingkungan masyarakat. Dengan demikian diperlukan adanya tanggung jawab sosial perusahaan atau yang saat ini dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR). Walaupun kini telah banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pelaksanaan CSR, ada juga pihak - pihak yang bersikap kontra terhadap pelaksanaan program-program CSR. Perusahaan yang kontra beranggapan bahwa pelaksanaan program CSR memerlukan biaya yang sangat besar sehingga akan berpengaruh terhadap kondisi finansial perusahaan. Munculnya kesadaran masyarakat dan kepentingan perusahaan terhadap harga saham serta pasar maka perusahaan dituntut untuk memperhatikan lingkungan. Prapersyaratan mutlak perusahaan yang berkeinginan menjadi perusahaan global adalah diperolehnya ISO dan pengakuan atas prestasi perusahaan dalam partisipasi pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.

     Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1). apakah regulasi pemerintah (Government Regulation) mempengaruhi pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan,
2). apakah tekanan masyarakat (Community Pressure) mempengaruhi pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan,
3). apakah tekanan organisasi lingkungan (Environmental Organization Pressure) mempengaruhi pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan,
4). apakah tekanan media massa (Mass Media Pressure) mempengaruhi pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, dan
5). apakah akuntansi sosial (Social Accounting) mempengaruhi pelaksanaan tanggung jawab sosial

Perusahaan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk :
1). mengkaji hubungan antara regulasi pemerintah dengan pandangan perusahaan mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan,
2). mengkaji hubungan antara tekanan masyarakat dengan pandangan perusahaan mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan,
3). mengkaji hubungan antara tekanan organisasi lingkungan dengan pandangan perusahaan mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan,
4). mengkaji hubungan antara tekanan media massa dengan pandangan perusahaan mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, dan
5). mengkaji hubungan antara akuntansi sosial dengan pandangan perusahaan mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.

       Metode analisa data menggunakan uji validitas. Setelah dapat ditentukan bahwa kuisioner yang dibuat dalam penelitian ini adalah valid, maka dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Dalam upaya menganalisis masalah yang diketengahkan dan menguji ke 5 (lima) hipotesis, umumnya dilakukan pendekatan melalui kualitatif naratif maupun analitis. Namun untuk menganalisis dan menguji hubungan dan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, akan digunakan model kausalistik, diantaranya melalui parameter Kruskal Wallis dan korelasi Rank Spearmann. Kemudian untuk mengamati masing-masing signifikansi model, dilakukan melalui penduga uji Z dan chi kuadrat.

    Terhadap keseluruhan variabel independen yaitu regulasi pemerintah (X1), tekanan masyarakat (X2), tekanan organisasi (X3), tekanan media massa (X4), serta akuntansi sosial (X5) terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (Y) terlihat bahwa nilai Kruskal Wallis sebesar 0.155 dimana nilai Chi sebesar 14.744 atau (Kw 0.155 <214.744 ) maka (Ho) diterima dan (Ha)  dengan demikian variabel independen secara simultan tidakditolak, memiliki hubungan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (Y). Artinya setidak-tidaknya terdapat 1 (satu) variabel yang berbeda dengan persamaan diatas. Hasil uji signifikasi terlihat bahwa nilai Asymp.Sig 0.012 dimana =0.05 dengan demikian secara simultan variabel independen tidak memiliki hubungan signifikan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.

       Hasil analisa Pengujian Peringkat Antar Faktor adalah bahwa untuk variabel regulasi pemerintah dihasilkan nilai Kruskal-Wallis K 9.03, variabel tekanan masyarakat nilai K 15.05, variabel tekanan organisasi lingkungan nilai K 14.93, variabel tekanan media massa nilai K 11.11, dan variabel akuntansi sosial memberikan hasil nilai K 10.32. Berdasarkan pengujian, variabel tekanan masyarakat (X2) dan tekanan organisasi lingkungan (X3) tidak memiliki persamaan atau (Ho) ditolak dan (Ha) diterima. Artinya yang relatif paling penting adalah tekanan masyarakat dan tekanan organisasi lingkungan terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.
Hasil analisis hubungan antara variabel dengan menggunakan perhitungan Rank Spearman sebagai berikut :

     Variabel regulasi pemerintah terdapat hubungan positif kuat dengan tekanan masyarakat, tekanan media massa, dan akuntansi sosial, namun variabel regulasi pemerintah memiliki hubungan dengan tekanan organisasi lingkungan dan variabel regulasi pemerintah tidak memiliki hubungan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Variabel tekanan masyarakat terdapat hubungan positif kuat dengan tekanan media masa, akuntansi sosial dan tanggung jawab sosial perusahaan, namun variabel tekanan masyarakat memiliki hubungan terhadap tekanan organisasi lingkungan. Variabel tekanan organisasi lingkungan tidak memiliki hubungan terhadap tekanan media masa, namun memiliki hubungan terhadap akuntansi sosial dan memiliki hubungan positif kuat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Variabel tekanan media masa terdapat hubungan positif kuat terhadap akuntansi sosial dan tidak memiliki hubungan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Variabel akuntansi sosial tidak memiliki hubungan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.

     Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap keseluruhan variabel dapat disimpulkan sebagai berikut : 1). variabel regulasi pemerintah tidak memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, 2). variabel tekanan masyarakat memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial

      Berdasarkan hasil kesimpulan maka saran - saran atas penelitian ini adalah :
1). Pada variabel regulasi pemerintah kiranya perusahaan harus memperhatikan aspek hukum khususnya berkenaan dengan alokasi biaya lingkungan,
2). Pada variabel tekanan masyarakat kiranya manajemen perlu memperhatikan aspek biaya comunity relations sebagai biaya variabel yang dapat dialokasikan berdasarkan nilai keuntungan perusahaan atau masing - masing lokasi pabrik dimana perusahaan berdomisili,
3). Pada variabel tekanan organisasi lingkungan kiranya manajemen perlu memperhatikan aspek biaya pengelolaan limbah dan carbon yang dihasilkan,
4). Pada variabel tekanan media massa kiranya manajemen perlu menetapkan public inrelation perusahaan baik pada divisi khusus maupun dilakukan outrsourcing, sehingga perusahaan tidak terfokus pada media, dan
5). Pada variabel akuntansi sosial kiranya manajemen perlu memperhatikan aspek - aspek tanggung jawab ekonomi (Make a profit ) dimana unsur laba menjadi bagian persyaratan untuk berkembang.

Guna penyempurnaan penelitian maka penelitian selanjutnya disarankan untuk :
1). Memperluas variabel yang diteliti karena dengan memperluas variabel diharapkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dapat lebih terfokus,
2) Dilakukan pada beberapa sektor industri sehingga hasil penelititan dapat bersifat umum, dan
3). Pemilihan responden diutamakan kepada orang yang memahami variabel yang diamati, sehingga dimungkinkan jawaban yang seoptimal mungkin sesuai dengan yang diharapkan.


Corporate Social Respondibility (mission)

    Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan komitment utama Indofood dalam membantu komunitas dan memberi kontribusi yang optimal kepada masyarakat.

Pada tahun 2007, Indofood mengembangkan dan melaksanakan berbagai program yang didasarkan pada lima pilar utama dari filosofi CSR jangka panjang:
•    Building Human Capital
•    Maintaining Social Cohesion
•    Strenghtening Economic Value
•    Encouraging Good Governance
•    Protecting The Environment


Corporate Social Respondibility (programs)

    Building Human Capital


        •    Indofood Riset Nugraha
•    Pustaka Anak Nusantara
•    Baktimu Guru, Masa Depan Pertiwi
•    Establishment of quality schools in plantations



    Maintaining Social Cohesion
        •    Indofood Peduli
•    Posyandu Revitalization



    Protecting the Environment

        •    Adopt Principles and Criteria for Sustainable Palm Oil Production
•    Tree Planting Initiatives
•    Waste Management



    Strenghtening Economic Value

        •    Bogasari Mitra Partnership
•    Development of SMEs in Aceh in conjunction with Swiss Contact
•    Partnerships with farmers



    Encouraging Good Governance
        •    Compliance with 3 countries rules
•    Best practice certifications : HACCP, GMP, ISO, Halal, SNI

     Kesimpulan: Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan



Sumber: http://www.indofood.com/CSR/Programs/tabid/112/language/id-ID/Default.aspx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar